adsensecamp.com

Wednesday, October 16, 2013

ASKOT NTB Ingin Majukan Produk Lokal "Latih UMKM Serang Banten"


LOMBOKita - Pelatihan yang dilakukan oleh P2MKP "ASKOT" Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerjasama dalam pengolahan aneka produk pangan berbasis ikan dan rumput laut bagi UMKM binaan

"Tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan teknis dalam pengelolaan ikan dan rumput laut," kata Pengelola P2MKP "ASKOT" NTB, Waluyo TS kepada LOMBOKita, Jum'at (26/4/2013).

Harapan itu, lanjut Waluyo, agar keluaran atau output  terlatihnya kelompok UMKM dalam hal teknis pengolahan ikan dan rumput laut dan terciptanya peluang pasar disamping
target pencapaian (deliverabe) adalah terampilnya 10 orang pengolah ikan dan rumput laut dalam hal memproduksi aneka produk olahan berbasis ikan dan rumput laut, mulai dari pebuatan bahan baku hingga pemasarannya.

Selain itu agar semua peserta atau alumni pelatihan  bisa memproduksi apa yang diajarkan oleh P2MKP "ASKOT".

Rumput Laut Angkat Ekonomi Masyarakat Pesisir



JEMUR RUMPUT LAUT : Seorang warga sedang menjemur rumput laut hasil panen di kawasan Grupuk, Loteng. (Suara NTB/Humas Setda NTB)

Hasan, Petani Rumput Laut Dusun Grupuk, Lombok Tengah

“Sekarang rumput laut sudah jadi roh perekonomian masyarakat di sini, tanpa rumput laut mungkin kami resah berkepanjangan”


Amak Eko, Petani Rumput Laut Dusun Grupuk, Lombok Tengah

‘’Kalau mengandalkan hidup dengan melaut seperti dulu, kain yang bisa saya belikan untuk istri, akan kami jual pada musim angin. Kalau sekarang, dengan rumput laut, penghasilan kami jauh lebih meningkat”

Banyak isu miring dan tudingan negatif yang beredar mengenai program bantuan pengembangan rumput laut yang disalurkan Pemprov NTB ke masyarakat pesisir. Ada yang menganggap salah kaprah, ada juga yang menuding sebagai bentuk pemborosan. Lantas, bagaimana fakta di lapangan, apa kata para penerima manfaat dari program pengembangan rumput laut ini?.

Wednesday, October 9, 2013

PESANTREN DILATIH MENGOLAH PRODUK LAUT OLEH P2MKP ASKOT

Mataram – Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) ASKOT, seakan tiada henti untuk berbagi ilmu. Terutama terkait dengan pengolahan hasil laut seperti ikan dan rumput laut. Kali ini mereka melakukan pembinaan terhadap pengurus pondok pesantren “Keinginan untuk melakukan pembinaan ini pada ponpes, sebenarnya sudah ada sejak awal tahun yang lalu” kata Ketua ASKOT Nunuk Nurhaerani SS saat ditemui Lombok Post kemaren.

Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang peserta. Tujuh belas orang diantaranya adalah Pembina pondok pesantren sementara tiga orang adalah mahasiswa Universitas Mataram (Unram). Pondok Pesantren yang diundang terdiri dari ponpes Al-Ziziah Lombok Barat (Lobar), Nurul Haramain Narmada dan Nurul Hakim Kediri.
Materi yang diberikan diantaranya pengolahan nugget dan otak-otak ikan. Selain itu, pembuatan kerupuk rumput laut dengan pewarna alami yaitu jagung dan kangkung. Sehingga peserta dapat menghasilkan makanan sehat dan alami.


Tuesday, July 23, 2013

Pameran

Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) adalah lembaga pelatihan / pemagangan dibidang kelautan dan perikanan yg dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama (usaha) maju dibidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembangkan SDM melalui pelatihan

P2MKP-ASKOT MATARAM adalah merupakan salah satu wujud partisipasi dari masyarakat dalam bidang pengolahan rumput laut dan hasil perikanan. Terbentuknya P2MKP - ASKOT MATARAM berawal dari adanya kegiatan usaha dibidang pengolahan rumput laut dan hasil perikanan yang kemudian berkembang menjadi tempat pelatihan dan magang bagi masyarakat dan tempat PKL bagi mahasiswa dari Perguruan Tinggi, dari, oleh dan untuk masyarakat.

PHOTO KEGIATAN ASKOT

Search

Powered by Blogger.

Subscribeto this blog
Follow me onTwitter
Connect onFacebook
Gallery onFlickr

Entri Populer

Translate